Ada seorang pria
namanya adalah Edy. Si Edy ini punya karakter yang agak unik, ia sering
marah-marah. Karakternya yang suka marah-marah membuat teman-temannya menyebut
dia sebagai Edy si pemarah. Teman-teman, julukan berfungsi untuk memperlihatkan
salah satu sifat dari orang yang dibicarakan. Jika ada orang yang menulis surat
kepadamu, misalnya “Jane yang baik,” maka gelar baik yang digunakan dalam
sebutan itu menegaskan sifat dari si Jane yang memang sangat positif.
Jika kita
memperlajari Alkitab, kita tahu bahwa tokoh-tokoh dalam Alkitab ada yang
mempunyai gelar atau sebutan tertentu. Misalnya saja Musa yang disebut Alkitab
sebagai orang yang paling lembut hatinya. Demikian juga dengan Yohanes yang
Alkitab sebut sebagai orang tersesar dari semua orang yang pernah dilahirkan
perempuan.
Tahukah kamu,
siapakah dalam Alkitab yang memupunyai gelar terbanyak? Benar, orang yang
mempunyai gelar terbanyak adalah Yesus. Dalam Alkitab, Tuhan Yesus mempunyai
banyak gelar. Ia disebut anak Daud, dia dipanggil anak Abraham, Anak Allah,
Tuhan, Anak Manusia, dst. Diantara sekian banyak gelarnya, salah satu yang
cukup sulit untuk dimengerti adalah sebutan Yesus sebagai “pintu.” Mari kita
membaca sekali lagi Yohanes 10:9 “Akulah pintu; barang siapa masuk melalui Aku,
ia akan selamat, dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”
Injil Yohanes
adalah injil yang sangat unik, dalam injil ini ada 7 perkataan yang sering
disebut dengan 7 Ucapan Akulah, dalam bahasa Yunani istilah Akulah digunakan
istilah “Ego Eimi.” Selain 7 ucapan Akulah, sebenarnya dalam injil Yohanes
masih ada 7 tanda dan 7 kotbah yang Yesus sampaikan. Yohanes ini senang
menggunakan angka 7. Memang bagi orang Yahudi angka 7 adalah angka yang
penting, angka tersebut dianggap menggambarkan kesempurnaan.
Untuk mengerti
apakah maksud Yohanes menyebut Yesus dengan sebutan Akulah pintu, kita harus
mengerti terlebih dahulu mengapa Yohanes dalam injilnya membicarakan mengenai 7
ucapan Akulah, 7 tanda dan 7 kotbah. Yohanes sendiri mengatakan bahwa semua
yang dicantumkan dalam bukunya dituliskan supaya kita percaya bahwa Yesuslah
mesias anak Allah dan supaya melalui iman kita kepadanya kita beroleh hidup
yang kekal. Mari kita membaca Yohanes 20:31.
Dari pemikiran
di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan logis bahwa ucapan Akulah Pintu
merupakan salah satu jawaban dari injil Yohanes terhadap pertanyaan “mengapa
kita harus percaya kepada Yesus?” Yohanes menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban:
sebab melalui Yesus Allah sedang memimpin manusia kepada keselamatan (pintu
bagi karya Allah) dan melalui Yesus pula, manusia mendapatkan kesempatan untuk
bertemu dengan Allah.
Mengapa
pertanyaan diatas penting? mengapa Yohanes perlu menegaskan bahwa Yesus adalah
mesias? Jemaat yang dilayani oleh Yohanes adalah jemaat campuran, yakni
campuran orang Yunani dan Yahudi. Mereka sulit untuk percaya Yesus, mengapa?
sebab orang-orang Yahudi mengatakan Yesus itu bukanlah Allah, Yesus tidak
benar-benar bangkit, mayat Yesus hilang karena dicuri murid-muridnya.
Orang-orang Yunani juga tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab bagi
mereka, Allah itu tidak mungkin jadi manusia. Yohanes ingin menjelaskan bahwa
kemesianisan Yesus bukanlah kabar burung, Yesus jadi mesias bukan karena
murid-muridnya mengembangkan cerita burung atau isapan jempol belaka. Keyakinan
orang-orang Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan dan mesias bersumber dari
perkataan Yesus sendiri.
Satu kali ada
seorang tidak percaya berdebat dengan seorang anak Tuhan. Orang yang tidak percaya
berkata “dari mana kamu tahu bahwa Yesus itu Tuhan?” apa buktinya bahwa Yesus
adalah Tuhan? orang Kristen itu kemudian berkata, saya memang tidak bisa
membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab jika saya bisa membuktikan bahwa
Yesus adalah Tuhan, maka Yesus pasti bukan Tuhan. Mengapa demikian? sebab Tuhan
itu jauh lebih besar dari manusia, jika manusia bisa membuktikan Tuhan, itu
berarti yang kita lebih besar dari apa yang disebut Tuhan teresebut, dan itu
pasti bukan Tuhan. Namun, saya tetap percaya bahwa Yesus adalah Tuhan sebab Ia
sendiri yang bilang kepada kita bahwa ia adalah Tuhan dan mesias.
Salah satu
ucapan Yesus yang menegaskan jati diri Dia sebagai mesias adalah Akulah puntu. Kita
tahu bahwa pintu itu punya dua fungsi. Fungsi pertama adalah jalan bagi
seseorang yang ingin masuk ke dalam rumah, dan fungsi kedua adalah jalan bagi
orang yang ada dalam rumah untuk keluar rumah. Yesus menyebut dirinya pintu
sebab melalui dirinya Tuhan menyatakan karyanya untuk menyalamatkan manusia dan
melalui diri Yesus juga manusia bertemu dengan Allah. Jadi sebutan ‘Akulah
pintu” menegaskan peran Yesus yang unik yang memediasi atau menjadi mediator
antara Allah dan manusia.
Dalam ayat 6,
Tuhan Yesus dengan sangat jelas mengatakan bahwa apa yang dia bicarakan dalam
ayat 1-5 adalah sebuah perumpamaan. Perumpamaan dalam ayat 1-5 sebenarnya
hendak menegaskan sebuah kebenaran bahwa seorang gembala pastilah akan datang
kepada domba-dombanya melalui pintu dan bukan melompati tembok. Mengapa
demikian? sebab ia adalah pemilik dari domba-dombanya, ia memiliki akses untuk
masuk ke kandang domba. Selain itu, domba-domba pun mau mendengarkan suaranya
dan mengikuti sang gembala sebab orang tersebut mereka kenali dan ketahui
sebagai pemiliki atau pemelihara hidup mereka.
Perumpamaan ini
dicertakan Yesus untuk memperlihatkan bahwa melalui dirinya adalah sang pemilik
dan pemelihara manusia, yakni Allah datang dan memimpin manusia supaya mereka
memiliki hidup yang kekal. Dan sebaliknya, hanya melalui Yesus juga, manusia
akan mendapatkan hidup yang kekal, hal ini dibicarakan dalam Yohanes 10:9-10.
Jadi Yesus adalah pintu, bagi Allah untuk memimpin manusia kepada keselamatan,
dan disisi yang lain Yesus juga adalah pintu bagi manusia untuk mendapatkan
Allah, yakni mendapatkan keselamatan (bdk. Yoh 17:3).
Tuhan Yesus
mengingatkan kita bahwa di akhir zaman akan ada orang-orang yang ngaku-ngaku
dirinya adalah mesias. Kita harus tetap pada keyakinan kita bahwa hanya
Yesuslah mesias dan tidak ada yang lain. Dalam Matius 24:23-24 dituliskan: “Pada
waktu itu, jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini atau
Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dasyat dan
mukzisat-mukzisat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
Yang menarik
adalah orang-orang yang mengaku dirinya mesias ini ternyata dapat melakukan
tanda-tanda yang bersifat supraalamiah. Alkitab mengatakan mereka melakukan
tanda-tanda yang dasyat dan mukzisat-mukzisat. Di zaman sekarang ada banyak
orang terpesona dengan yang namanya tanda dan mukjisat. Terkadang orang-orang
Kristen masa kini mengukur benar atau tidaknya hamba Tuhan berdasarkan
mukjisat. Namun, Alkitab jauh-jauh hari sudah mengingatkan kita bahwa mukjisat
dan tanda dapat juga dilakukan oleh nabi palsu dan mesias palsu. Itulah
sebabnya kita harus waspada, tidak semua orang dan semua gereja yang terdapat
kesembuhan adalah hamba Tuhan ataua gereja yang benar. Kita harus tahu bahwa
mesias yang sejati telah datang, Ia adalah Yesus. Melalui Yesus, Allah
mengerjakan keselamatan bagi kita dan melalaui Yesus pula kita akan beroleh
hidup yang kekal. Inilah yang membuat kita percaya kepada Yesus.
Apakah kita
sudah percaya kepada Yesus? Ada banyak orang merasa bahwa mereka tidak perlu
percaya Yesus sebab mereka merasa dapat menyelamatkan hidup mereka sendiri.
Memang dalam dunia ini ada banyak agama yang mengajarkan hal yang demikian. Namun,
Firman Tuhan menunjukkan kepada kita hal yang sebaliknya, manusia itu tidak
dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Manusia itu butuh diselematkan. Dan inilah
yang menjadi tujuan dari kedatangan Tuhan Yesus, supaya kita dapat
diselamatkan. Kita perlu percaya kepada Yesus sebab tidak ada jalan lain bagi
manusia untuk diselamatkan kalau tidak melalui Yesus.