Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang
manusia. Terang itu bercahaya didalam kegelapan dan kegelapan tidak
menguasainya. Yohanes 1:4-5
Ada seorang bapak di kota Klaten mengambil keputusan menerima Tuhan
Yesus dalam kehidupannya. Sejak bapak ini terima Tuhan Yesus, kehidupannya
berangsur-angsur mengalami perubahan. Dulunya bapak tersebut suka memukul
istrinya (ia mungkin dulunya pelatih karate sehingga tangan kakinya reflek,
bila lagi ngambek langsung maen hajar), ia juga terjebak dengan kehidupan malam
yang identik dengan obat-obatan, minuman keras, perjudian dan pelacuran. Namun,
waktu bapak ini terima Tuhan Yesus, nuraninya dipakai Tuhan secara luar biasa
untuk membuatnya meninggalkan dosa-dosa masa lalunya. Ia berkata bila dulu saya
gampang marah, gampang nampar istri, gampang maen perempuan dan saya ngga ada rasa bersalah apapun… lempeng…
lempeng aja… tapi setelah percaya Yesus, jangankan menampar, mengatakan
sesuatu yang kasar saja, hati saya langsung menemplak. Jangankan main
perempuan, lihat film yang tidak senonoh
saja saya rasanya sangat berdosa.
Waktu saya mendengar kesaksian tersebut saya bertanya, apakah yang membuat seseorang yang dulunya
punya kehidupan yang begitu rusak, begitu
gelap, begitu jahat namun ia kemudian bisa mengalami perubahan yang
sedemikian drastis? Hal yang sama saya temukan dalam diri Rasul Paulus, saya
bertanya apakah yang membuat seorang seperti Paulus, yang sebelumnya memiliki
kehidupan yang begitu jahat, yang sebelumnya menjadi penganiaya jemaat, yang
hatinya begitu keras dan kejam, namun ia akhirnya bisa menjadi seorang Kristen
yang bukan saja sangat setia kepada Tuhan bahkan menjadi seorang Kristen yang
mau bayar harga dalam mengikut Tuhan? Hal apakah yang menjadi penyebabnya? Jawabannya
adalah karena bapak tersebut, demikian juga dengan rasul Paulus, mereka berdua mengalami
transformasi dalam kehidupan mereka. Ada
sesuatu yang berkerja secara luar biasa dalam diri bapak ini, juga dalam diri
Rasul Paulus yang membuat mereka berdua mengalami perubahan hidup.
Rahasia Kebenaran tadi, bagaimana seseorang bisa mengalami kehidupan
yang berubah, kehidupan yang ditransformasikan, Alkitab nyatakan pada kita
dalam Yohanes 1:4-5 bahwa dalam Dia ada
hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan
dan kegelapan tidak menguasainya. Kebenaran Alkitab ini mengajarkan kepada
kita tiga pokok ajaran yang penting. Pokok ajaran yang pertama adalah hanya dalam Yesus-lah ada kehidupan. Apakah
maksudnya waktu Alkitab berkata, Dalam
Dia ada hidup? Jika Alkitab berbicara mengenai kehidupan, maka kehidupan
yang dibicarakan bukanlah sekedar kehidupan fisik. Pada umumnya manusia
menganggap sesuatu hidup, jika sesuatu itu bisa bergerak, bisa bersuara, bila
diberikan aksi tertentu maka akan bereaksi (jika dijitak langsung melotot) dst.
Semua hal tadi dipandang sebagai ciri dari kehidupan. Namun, jika saudara
memperhatikan ajaran Alkitab, maka saudara akan menemukan bahwa Alkitab
membicarakan kehidupan dengan cara yang berbeda. Kehidupan bukan hanya
dipandang secara fisik, kehidupan berbicara mengenai kualitas hidup.
Dalam Injil Yohanes, istilah hidup
digunakan untuk menggambarkan lawan dari sebuah keadaan yang semua manusia
alami yakni kehancuran, keterkutukan dan kematian.[1]
Saudara sekalian, sejak manusia jatuh dalam dosa maka Alkitab menggambarkan keadaan
semua manusia mempunyai kesamaan. Apakah itu? semua manusia pada dasarnya hidup
dalam kehancuran, keterkutukan dan kematian. Bahasa teologinya manusia
mengalami total depravity, manusia
mengalami kerusakan yang total, yang sangat parah. Sejak manusia jatuh dalam
dosa, Alkitab berkata tidak ada yang
benar, seorangpun tidak, tidak ada yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang
mencari Allah semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak
ada yang baik, seorangpun tidak…(Roma 3:11-12)
Sejak manusia berdosa, tidak ada satupun manusia yang benar-benar
mencari Allah? mungkin di sini saudara tidak setuju, sebab saudara melihat
dalam agama-agama dunia ini semua orang berkata bahwa mereka mencari Allah. Ya
mereka memang mencari Allah, namun bukan Allah yang benar yang mereka cari,
yang mereka cari adalah Allah rekaan diri mereka sendiri. Sejak manusia jatuh
dalam dosa maka semua manusia punya problem yang sama, hidup semua manusia dikuasai
oleh napsu dan dosa, tidak ada satupun manusia yang mampu tidak berbuat dosa.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, maka semua manusia harus berhadapan dengan
kematian, baik fisik maupun rohani.
Mungkin kita bertanya, tahu
dari mana bahwa hidup semua manusia dalam keadaan hancur, terkutuk dan mati?
Bukankah kalo kita lihat di TV, majalah atau berita, kita melihat bahwa manusia
tambah hari tambah maju (dulu manusia hanya berangan-angan bisa terbang,
sekarang manusia bisa terbang beneran, I
can play kata mereja walopun itu pake pesawat), bukankah manusia juga tambah hari tambah hebat (dulu manusia
cuma bisa pasrah kalo berhadapan dengan penyakit, sekarang manusia tidak lagi
demikian, manusia mampu membuat anti bodi, manusia bahkan mampu merekayasa satu
virus tertentu untuk digunakan jadi obat)? bukankah manusia tambah hari tambah pintar (manusia mampu membuat gedung
yang tingginya ratusan meter, manusia mampu membuat alat transportasi yang
canggih, manusia mampu membuat robot yang begitu mirip dengan manusia)? jika
demikian bagaimana mungkin pak manusia
dikatakan dalam keadaan hancur, terkutuk dan mati?
Apa yang tadi dikatakan benar sekali, manusia tambah hari tambah
maju, tambah hebat dan tambah pintar, namun kita tidak bisa memungkiri bahwa
disaat yang sama kehidupan manusia tambah hari tambah kehilangan makna dan arti
hidupnya. Jika memang kemajuan, kehebatan dan kepintaran manusia adalah tanda
dari keberartian hidup manusia, maka bagaimana mungkin yang kita lihat sekarang
ini adalah hal yang sebaliknya. Dalam negara yang sangat maju, yang terjadi
justru adalah tingkat stress yang tinggi, banyak orang menjadi gila, banyak
orang bunuh diri. Dalam negara yang sangat maju malah terjadi banyak kekerasan
rumah tangga, terjadi banyak kejahatan, terjadi banyak ketidaknormalan,
misalnya saja homoseksualitas, lesbian, berhubungan intim dengan binatang, dst.
Dibalik kesuksesan umat manusia, sebenarnya terdapat realita yang tidak bisa
dipungkiri, bahwa semua manusia sedang menjalani kehidupan yang tak berarti,
yang tak bermakna, yang diwarnai dengan kehancuran, dengan kata lain kehidupan
yang sebenarnya terkutuk dan tidak beda dari kematian.
Saya mendengar dari seorang rekan hamba Tuhan yang anaknya sekolah
di Singapore. Ia bercerita bahwa di Singapore tidak jarak anak-anak yang studi
di sana, waktu berhadapan dengan realita yang pahit, misalnya studinya gagal,
tidak jarang diantara mereka yang menerjunkan dirinya ke kereta bawah tanah,
mereka bunuh diri. Coba lihat, di kota yang
pendudukannya sangat maju, sangat terdidik ternyata banyak orang di sana juga yang bunuh
diri, apakah pendidikan yang tinggi, masrakat yang maju adalah tanda dari
kehidupan yang berarti dan bermakna? Jawabannya sama sekali tidak.
Hari ini alkitab mengatakan kepada kita bahwa Dalam Dialah ada kehidupan. Dalam Yesuslah kita akan menemukan
kehidupan yang sejati. Dalam Yesus kita akan menemukan makna hidup kita, dalam
Yesus kita akan menemukan keberartian hidup kita. Sebaliknya diluar Yesus,
tidak ada kehidupan, diluar Yesus yang ada hanyalah kutuk dan kematian.
Raja Salomo pernah mengalami sendiri hal ini. Ia berkata dalam
Pengkhtbah ps. 2. Dalam bagian Alkitab tersebut salomo berkata aku telah menjadi besar, bahkan lebih besar
dari siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku…jika orang berkata
bahwa yang dicari manusia adalah tiga ta, yakni tahta, harta dan wanita, maka
Salomo telah mempunyai semuanya itu, namun tahukan saudara apakah yang ia
katakan kemudian: Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan
segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah,
segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada
keuntungan di bawah matahari.
Saya pernah membaca sebuah kisah yang sangat tragis. Ada seorang
pemuda yang bekerja sebagai psikolog, khususnya menjadi seorang motivator. Ia
adalah orang yang sangat terkenal. Banyak atlet yang setelah bertemu dengan
dia, mereka mampu meraih prestasi yang gemilang. Dikalangan teman-temannya, ia
dikenal sebagai seorang yang sukses dalam segala hal, khususnya dalam materi
dan dalam popularitas. Namun, satu kali pemuda hebat ini ditemukan mati dengan
sebuah lubang peluru dikepalanya. Di sana juga ditemukan sebuah surat yang
isinya adalah ia sangat merasa kesepian. Dimalam sebelum ia bunuh diri, orang
ini menelpon seorang sahabatnya dan berkata saya
ingin bunuh diri, namun sahabatnya mengira itu bercandaan, sehingga ia
tidak menghiraukannya. Ternyata pemuda sukses ini benar-benar bunuh diri.
Saya bertanya, mengapakah pemuda yang telah sukses ini kok bunuh
diri, apakah yang kurang dari hidupmu? Jawabannya adalah memang diluar Tuhan,
hidup sesukses apapun tidak akan memberikan pada kita arti dari kehidupan,
manusia dalam puncak kesuksesannya justru akan merasa hampa. Saat itulah
manusia akan menyadari, bahwa kesuksesan hidup tidak sama sekali memberikan
arti hidup.
Alkitab hari ini memberikan kepada kita rahasia kehidupan yang
sejati. Hanya Dalam Dialah ada kehidupan.
Hanya dalam Yesus, kita akan memiliki kehidupan yang benar-benar hidup.
Kehidupan yang penuh arti, kehidupan yang dalam dirinya sendiri ada sukacita. Kehidupan
yang tidak dipengaruhi situasi dan kondisi. Situasi bisa berubah, kondisi bisa
tidak seperti yang kita harapkan, realita hidup yang kita hadapi boleh sangat
pahit namun orang yang ada dalam Tuhan, mereka akan memiliki hidup yang tetap
penuh sukacita, kehidupan yang tetap bermakna, kehidupan yang tetap penuh
ucapan syukur, kehidupan yang dari dalam dirinya ada ketenangan batin dan damai
sejahtra, kehidupan yang kuat dan tangguh.
Kehidupan seperti itulah yang kita lihat dalam sosok Rasul Paulus.
Saudara tahukah kalian bagaimana masa tua rasul Paulus? Rasul Paulus banyak
menghabiskan masa tuanya dalam penjara. Rasul Paulus bukan hanya harus
berhadapan dengan terali besi, namun ia juga harus berhadapan dengan sakit
penyakit yang pastilah sangat menyiksanya. Namun tahukah saudara, apakah yang
dia katakan diakhir hidupnya?
Mengenai diriku, darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku
telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang
akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi
bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan
kedatangan-Nya.
Coba lihat,
dalam kalimat di atas, Rasul Paulus sama sekali tidak mengeluh, nada suaranya
justru adalah nada sukacita. Sebuah pertanyaan seharusnya muncul dibenak kita,
bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi, bagaimanakah mungkin seseorang yang
harus mengakhiri hidupnya dengan sad
ending dia seolah-olah bisa menutup matanya sambil tersenyum? Jawabannya
adalah sebab ia telah berada dalam Tuhan, karena ia telah berada dalam Tuhan, maka
ia telah memiliki kehidupan yang bermakna dan berarti, sehingga keadaan seberat
apapun yang sekarang dia hadapi, tidak mampu membuatnya mengeluh, membuatnya
kecewa kepada Tuhan, membuatnya meninggalkan Tuhan. Saudaraku ingat rahasia
yang satu ini hanya dalam Dia ada
kehidupan. Ini berarti Diluar Tuhan sebanarnya
tidak ada kehidupan. Kejayanan, ketenaran dan kehebatan manusia tidak mampu
memberikan pada manusia satu kehidupan yang benar-benar berarti dan bermakna.
Inilah hal pertama yang Alkitab mau ajarkan pada kita.
Hal kedua, yang Alkitab ajarkan adalah hidup itu adalah terang manusia. Saudara-saudara, Dalam Alkitab,
khususnya dalam Injil Yohanes, istilah terang seringkali juga disebutkan Tuhan
Yesus. Dalam injil Yohanes, istilah terang digunakan untuk menunjuk pada sosok Yesus
sendiri. Dalam Yohanes 8:12 dikatakan “Maka
Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang hidup." Sekarang
muncul pertanyaan, Sewaktu Alkitab berkata dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia, kira-kira apakah yang dimaksudkan disini? Sewaktu
Alkitab berkata siapa yang ada dalam Yesus, ia memiliki hidup. Maka Alkitab
sebenarnya hendak mengatakan Yesus yang ada dalam diri kita itulah yang membuat
kita hidup. Sekarang Yohanes ingin menyoroti aspek lain dari kehadiran Kristus
dalam diri seorang percaya. Yesus bukan hanya berperan dalam memberikan hidup
yang sejati pada manusia, namun Yesus akan menjadi terang dalam hidup orang
percaya.
Apakah yang ada dalam pikiran Yohanes sewaktu ia berkata orang yang berada dalam Tuhan akan mempunyai
terang hidup? Yang ada dalam pikiran Yohanes adalah peristiwa dalam
Kejadian ps. 1, bagaimana Allah pertama kali menciptakan terang. Dalam kejadian
1:1-5 dikatakan
“Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi
samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang."
Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah
terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Sama seperti
bagaimana dahulu sewaktu Allah menciptakan terang untuk pertama kalinya, ia
menggunakan terang untuk mengusir kekacau balauan, demikianlah sekarang Allah
memberikan kepada orang-orang yang telah ada dalam Tuhan, terang yakni Tuhan
Yesus sendiri supaya manusia mampu membenahi kehidupan yang telah
dikacaubalaukan dosa.
Keberadaan Tuhan Yesus dalam kita akan berdampak pada pembenahan
hidup kita. Dulu, sebelum kita percaya kepada Tuhan, orientasi hidup kita tidak
jelas kemana. Setelah kita berada dalam Tuhan, Allah akan mengarahkan diri kita
untuk mengerti kemanakah Tuhan panggil hidup kita, untuk apakah kita hidup dan
ada dalam dunia ini.
Sebelum kita percaya Yesus, kita hidup dalam berbagai dosa-dosa yang
tidak mampu kita lepaskan. Banyak diantara anak-anak muda yang hidup cuma
diwarnai dengan kebohongan demi kebohongan. Ada banyak anak muda yang hidupnya dikuasai
oleh pornografi, dikuasai oleh kebencian, dikuasai keputusasaan. Kehadiran
Kristus dalam hidup seseorang akan membenahi porak porandanya kehidupan
seseorang. Saya percaya tidak ada
satupun orang yang percaya Yesus sunggung-sungguh, yang hidupnya tidak dibenahi
oleh Tuhan.
Hal Kedua yang ada dalam
pikiran Yohanes sewaktu menyebutkan istilah terang adalah sama seperti waktu
Allah menciptakan dunia ini, maka dunia yang dalam keadaan yang sangat gelap
gulita, oleh karena adanya terang maka kegelapan itu akan disingkapkan, hal-hal
yang tersembunyi akan dinyatakan, demikianlah juga dengan orang-orang yang ada
dalam Tuhan. Tuhan akan berkarya dalam hidup orang-orang percaya untuk
menelanjangi diri kita, untuk menunjukan hal-hal yang sebelumnya tidak mampu
kita kenali.
Saya pernah ditanya oleh seorang pedagang, pak mengapa tambah hari saya merasa diri saya tambah banyak dosanya?
Apakah hal ini berarti bahwa setelah ikut Tuhan, saya tambah buruk? Saya
katakan kepaa bapak ini, tidak demikian. Yang terjadi adalah setelah bapa
percaya Yesus, maka Allah bekerja dalam nurani bapak, sehingga nurani bapa
bekerja jauh lebih peka dan tajam ketimbang sebelumnya. Mungkin dulu bapa
merasa ada banyak hal yang bukan dosa, namun setelah bapak percaya Yesus maka
mata hati bapa terbuka, kepekaan hati bapa menjadi tajam, sehingga mulai bisa
melihat dengan benar mana yang salah dan mana yang tidak.
Sewaktu Allah ada dalam hidup kita, Ia tidak bersikap pasif. Salah
satu karya Tuhan Yesus sebagai terang dalam hidup kita adalah Ia akan menerangi
sisi-sisi gelap hidup kita, ia akan menunjukan hal-hal yang masih harus kita
bereskan satu demi satu. Ia akan murnikan hidup kita dan menyadarkan kita bahwa
kita ini adalah manusia yang sangat berdosa, yang kalopun kita bisa
diselamatkan, itu adalah karena anugrah Allah semata. Karya Tuhan Yesus dalam
hidup kita, dimana ia menjadi terang dalam hidup kita, karya inilah yang bisa kita
disebut sebagai karya transformasi dari Tuhan Yesus. Kehadiran Tuhan Yesus
dalam hidup kita akan membuat kita mengalami transformasi kehidupan. Tuhan akan
membuat kita semakin peka, sehingga kita semakin mampu mengenali dosa-dosa yang
masih tersembunyi dalam diri kita, kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus kita
tinggalkan. Saudaraku, Tuhan Yesus akan membenahi hidup setiap orang yang
percaya kepada Dia.
Saudara sekalian, hanya jika kita berada dalam Tuhan, maka kita akan
mengelami transformasi kehidupan. Jika kita menerima Tuhan Yesus dalam hidup
kita, maka Ia akan menjadi terang dalam hidup kita. Ia akan menerangi setiap
perkara yang harus kita beresi dihadapan Tuhan. Ia bukan hanya akan menerangi,
Iapun akan membenahi hidup kita.
Saudara sekalian, ini adalah bulan natal, tahukah saudara natal
pertama kali dirayakan untuk memperingati Yesus yang datang sebagai matahari
kebenaran. mengapakah Yesus dalam natal yang pertama-tama dirayakan sebagai
matahari kebenaran? jawabannya adalah sebab perayaan natal semula dilaksanakan
untuk memperingati bagaimana Kristus lahir dalam hidup orang percaya, dan
kelahiran Yesus dalam hidup orang percaya akan membawa dampak pada diubahkannya
hidup orang percaya. Kehidupan yang dulunya gelap, dingin dan menakutkan
diubahkan oleh Kristus, Sang Matahari Kebenaran, menjadi kehidupan yang hangat,
yang terang dan menyukakan.
Hal ketiga yang alkitab
mau ajarkan pada kita adalah terang itu
bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak akan mampu menguasainya. Kalimat
ini hendak menyatakan satu kebenaran yang sangat penting dan yang pasti bahwa
terang pasti memang dari kegelapan.
Saudara biarpun kegelapan dosa itu begitu kuat namun kegelapan dosa
tidak mampu menghalangi kerja terang. Ini berarti sehebat apapun kegelapan
menguasai diri kita sebelum kita percaya Yesus, namun kegelapan dosa tersebut
bisa dikalahkan. Banyak orang Kristen yang mengangap dosa itu tidak bisa
dikalahkan. Ada
banyak orang Kristen berhenti berjuang melawan dosa-dosa tertentu karena mereka
mengganggap dosa itu terlalu kuat untuk bisa dilawan dan dikalahkan.
Ada seorang bapak yang terjerat dengan perjudiaan dan kehidupan
malam. Sewaktu istrinya tahu bahwa suaminya terjerat dengan judi, oleh karena
kasihan akhirnya ia meminta tolong keluarga besarnya untuk melunasi hutang yang
jumlahnya puluhan juta rupiah tersebut. Namun ternyata 3 tahun sebelum
peristiwa ini bapak ini pernah terjerat dengan masalah yang sama, ia hutang judi sampai ratusan juta. Istrinya
berkata pak… kok kamu ngga insaf-insaf ya… kok kamu ngga kapok dengan
pengalamanmu dulu... kok kamu ngga tobat ya. Lalu apa yang bapak ini katakan, dia berkata saya tahu bahwa saya salah… saya
juga ingin sekali bisa lepas dari judi, namun setiap kali keinginan itu muncul saya
tidak mampu melepaskan diri, judi ini begitu mengikat ini.
Saya rasa perkataan ini mewakili perkataan banyak orang Kristen yang
berkata saya tidak mampu melepaskan diri
dari dosa-dosa saya. Saudara eling dan sadar, alkitab berkata bahwa
kegelapan tidak akan mampu mengalahkan terang, sebaliknya terang mampu
mengalahkan kegelapan. Ini adalah sebuah kepastian dari Alkitab bahwa tidak ada
satu dosapun, bahkan dosa terkuat sekalipun, bahkan dosa yang paling mengikat
sekalipun yang mampu membuat Tuhan tidak berdaya dalam hidup kita untuk
melepaskan dosa tersebut. Saudara sekalian, biarpun kegelapan dalam dunia ini
begitu kuat, namun mereka bisa dikalahkan oleh terang.
Saya yakin, semua kita setuju bahwa kehidupan dalam gereja berbeda
sekali dengan kehidupan diluar gereja. Kehidupan di rumah berbeda dengan
kehidupan disekolahan. Saudara ada banyak orang Kristen yang hidup larut dalam
dunia yang gelap ini, dengan alasan jika saya tidak menyesuaikan hidup dengan dunia
ini bagaimana mungkin saya bisa bertahan? Jika saya tidak ikut-ikutan nyontek
bagaimana saya bisa bertahan di sekolah saya. Jika saya tidak ikut-ikutan yang
laen bagaimana saya bisa diterima oleh lingkungan saya, oleh sebab itulah saya
juga harus ngerokok, karena yang laen juga merokok. Saya juga harus ikutan
mabal supaya bisa diterima teman-teman yang lain.
Dunia disekitar kita amatlah berdosa, dunia disekitar kita amatlah
gelap, namun sekali lagi, alkitab menegaskan pada kita bahwa kita ini
sebenarnya mampu untuk tidak hidup dikalahkan kegelapan. Alkitablah yang
menyatakan kebenaran ini. jadi saudara salah satu tipuan tersebesar dari iblis
adalah kita tidak akan sanggup melawan dosa, kita pasti kalah dengan dosa, so
gimana lagi ya udah dijalani aja… no… no… tidak demikian saudara, yang alkitab
katakan adalah demikianlah sekarang tidak
ada penghukuman bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus. (Roma 8:1)
Penghukukan di sini menunjuk pada konsekuensi dari dosa dimana manusia akan
selalu terbelenggu dosa. Namun Alkitab menyatakan bagi orang-orang yang telah
ada dalam Yesus mereka tidak lagi berada dalam penghukuman, tidak lagi berada
dalam keadaan terbelenggu dosa, tidak lagi berada dalam keadaan tidak mampu
melawan dan mengalahkan dosa.