Minggu, 08 Desember 2013

Natal dan Transformasi Hidup

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya didalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya. Yohanes 1:4-5

Ada seorang bapak di kota Klaten mengambil keputusan menerima Tuhan Yesus dalam kehidupannya. Sejak bapak ini terima Tuhan Yesus, kehidupannya berangsur-angsur mengalami perubahan. Dulunya bapak tersebut suka memukul istrinya (ia mungkin dulunya pelatih karate sehingga tangan kakinya reflek, bila lagi ngambek langsung maen hajar), ia juga terjebak dengan kehidupan malam yang identik dengan obat-obatan, minuman keras, perjudian dan pelacuran. Namun, waktu bapak ini terima Tuhan Yesus, nuraninya dipakai Tuhan secara luar biasa untuk membuatnya meninggalkan dosa-dosa masa lalunya. Ia berkata bila dulu saya gampang marah, gampang nampar istri, gampang maen perempuan dan saya ngga ada rasa bersalah apapun… lempeng… lempeng aja… tapi setelah percaya Yesus, jangankan menampar, mengatakan sesuatu yang kasar saja, hati saya langsung menemplak. Jangankan main perempuan, lihat film yang tidak senonoh saja saya rasanya sangat berdosa.
Waktu saya mendengar kesaksian tersebut saya bertanya, apakah yang membuat seseorang yang dulunya punya kehidupan yang begitu rusak, begitu gelap, begitu jahat namun ia kemudian bisa mengalami perubahan yang sedemikian drastis? Hal yang sama saya temukan dalam diri Rasul Paulus, saya bertanya apakah yang membuat seorang seperti Paulus, yang sebelumnya memiliki kehidupan yang begitu jahat, yang sebelumnya menjadi penganiaya jemaat, yang hatinya begitu keras dan kejam, namun ia akhirnya bisa menjadi seorang Kristen yang bukan saja sangat setia kepada Tuhan bahkan menjadi seorang Kristen yang mau bayar harga dalam mengikut Tuhan? Hal apakah yang menjadi penyebabnya? Jawabannya adalah karena bapak tersebut, demikian juga dengan rasul Paulus, mereka berdua mengalami transformasi dalam kehidupan mereka. Ada sesuatu yang berkerja secara luar biasa dalam diri bapak ini, juga dalam diri Rasul Paulus yang membuat mereka berdua mengalami  perubahan hidup.
Rahasia Kebenaran tadi, bagaimana seseorang bisa mengalami kehidupan yang berubah, kehidupan yang ditransformasikan, Alkitab nyatakan pada kita dalam Yohanes 1:4-5 bahwa dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya. Kebenaran Alkitab ini mengajarkan kepada kita tiga pokok ajaran yang penting. Pokok ajaran yang pertama adalah hanya dalam Yesus-lah ada kehidupan. Apakah maksudnya waktu Alkitab berkata, Dalam Dia ada hidup? Jika Alkitab berbicara mengenai kehidupan, maka kehidupan yang dibicarakan bukanlah sekedar kehidupan fisik. Pada umumnya manusia menganggap sesuatu hidup, jika sesuatu itu bisa bergerak, bisa bersuara, bila diberikan aksi tertentu maka akan bereaksi (jika dijitak langsung melotot) dst. Semua hal tadi dipandang sebagai ciri dari kehidupan. Namun, jika saudara memperhatikan ajaran Alkitab, maka saudara akan menemukan bahwa Alkitab membicarakan kehidupan dengan cara yang berbeda. Kehidupan bukan hanya dipandang secara fisik, kehidupan berbicara mengenai kualitas hidup.
Dalam Injil Yohanes, istilah hidup digunakan untuk menggambarkan lawan dari sebuah keadaan yang semua manusia alami yakni kehancuran, keterkutukan dan kematian.[1] Saudara sekalian, sejak manusia jatuh dalam dosa maka Alkitab menggambarkan keadaan semua manusia mempunyai kesamaan. Apakah itu? semua manusia pada dasarnya hidup dalam kehancuran, keterkutukan dan kematian. Bahasa teologinya manusia mengalami total depravity, manusia mengalami kerusakan yang total, yang sangat parah. Sejak manusia jatuh dalam dosa, Alkitab berkata tidak ada yang benar, seorangpun tidak, tidak ada yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang baik, seorangpun tidak…(Roma 3:11-12)

Sejak manusia berdosa, tidak ada satupun manusia yang benar-benar mencari Allah? mungkin di sini saudara tidak setuju, sebab saudara melihat dalam agama-agama dunia ini semua orang berkata bahwa mereka mencari Allah. Ya mereka memang mencari Allah, namun bukan Allah yang benar yang mereka cari, yang mereka cari adalah Allah rekaan diri mereka sendiri. Sejak manusia jatuh dalam dosa maka semua manusia punya problem yang sama, hidup semua manusia dikuasai oleh napsu dan dosa, tidak ada satupun manusia yang mampu tidak berbuat dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa, maka semua manusia harus berhadapan dengan kematian, baik fisik maupun rohani.
Mungkin kita bertanya, tahu dari mana bahwa hidup semua manusia dalam keadaan hancur, terkutuk dan mati? Bukankah kalo kita lihat di TV, majalah atau berita, kita melihat bahwa manusia tambah hari tambah maju (dulu manusia hanya berangan-angan bisa terbang, sekarang manusia bisa terbang beneran, I can play kata mereja walopun itu pake pesawat), bukankah manusia juga  tambah hari tambah hebat (dulu manusia cuma bisa pasrah kalo berhadapan dengan penyakit, sekarang manusia tidak lagi demikian, manusia mampu membuat anti bodi, manusia bahkan mampu merekayasa satu virus tertentu untuk digunakan jadi obat)? bukankah manusia tambah hari tambah pintar (manusia mampu membuat gedung yang tingginya ratusan meter, manusia mampu membuat alat transportasi yang canggih, manusia mampu membuat robot yang begitu mirip dengan manusia)? jika demikian bagaimana mungkin pak manusia dikatakan dalam keadaan hancur, terkutuk dan mati?
Apa yang tadi dikatakan benar sekali, manusia tambah hari tambah maju, tambah hebat dan tambah pintar, namun kita tidak bisa memungkiri bahwa disaat yang sama kehidupan manusia tambah hari tambah kehilangan makna dan arti hidupnya. Jika memang kemajuan, kehebatan dan kepintaran manusia adalah tanda dari keberartian hidup manusia, maka bagaimana mungkin yang kita lihat sekarang ini adalah hal yang sebaliknya. Dalam negara yang sangat maju, yang terjadi justru adalah tingkat stress yang tinggi, banyak orang menjadi gila, banyak orang bunuh diri. Dalam negara yang sangat maju malah terjadi banyak kekerasan rumah tangga, terjadi banyak kejahatan, terjadi banyak ketidaknormalan, misalnya saja homoseksualitas, lesbian, berhubungan intim dengan binatang, dst. Dibalik kesuksesan umat manusia, sebenarnya terdapat realita yang tidak bisa dipungkiri, bahwa semua manusia sedang menjalani kehidupan yang tak berarti, yang tak bermakna, yang diwarnai dengan kehancuran, dengan kata lain kehidupan yang sebenarnya terkutuk dan tidak beda dari kematian.
Saya mendengar dari seorang rekan hamba Tuhan yang anaknya sekolah di Singapore. Ia bercerita bahwa di Singapore tidak jarak anak-anak yang studi di sana, waktu berhadapan dengan realita yang pahit, misalnya studinya gagal, tidak jarang diantara mereka yang menerjunkan dirinya ke kereta bawah tanah, mereka bunuh diri. Coba lihat, di kota yang pendudukannya sangat maju, sangat terdidik ternyata banyak orang di sana juga yang bunuh diri, apakah pendidikan yang tinggi, masrakat yang maju adalah tanda dari kehidupan yang berarti dan bermakna? Jawabannya sama sekali tidak.
Hari ini alkitab mengatakan kepada kita bahwa Dalam Dialah ada kehidupan. Dalam Yesuslah kita akan menemukan kehidupan yang sejati. Dalam Yesus kita akan menemukan makna hidup kita, dalam Yesus kita akan menemukan keberartian hidup kita. Sebaliknya diluar Yesus, tidak ada kehidupan, diluar Yesus yang ada hanyalah kutuk dan kematian.
Raja Salomo pernah mengalami sendiri hal ini. Ia berkata dalam Pengkhtbah ps. 2. Dalam bagian Alkitab tersebut salomo berkata aku telah menjadi besar, bahkan lebih besar dari siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku…jika orang berkata bahwa yang dicari manusia adalah tiga ta, yakni tahta, harta dan wanita, maka Salomo telah mempunyai semuanya itu, namun tahukan saudara apakah yang ia katakan kemudian:  Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
Saya pernah membaca sebuah kisah yang sangat tragis. Ada seorang pemuda yang bekerja sebagai psikolog, khususnya menjadi seorang motivator. Ia adalah orang yang sangat terkenal. Banyak atlet yang setelah bertemu dengan dia, mereka mampu meraih prestasi yang gemilang. Dikalangan teman-temannya, ia dikenal sebagai seorang yang sukses dalam segala hal, khususnya dalam materi dan dalam popularitas. Namun, satu kali pemuda hebat ini ditemukan mati dengan sebuah lubang peluru dikepalanya. Di sana juga ditemukan sebuah surat yang isinya adalah ia sangat merasa kesepian. Dimalam sebelum ia bunuh diri, orang ini menelpon seorang sahabatnya dan berkata saya ingin bunuh diri, namun sahabatnya mengira itu bercandaan, sehingga ia tidak menghiraukannya. Ternyata pemuda sukses ini benar-benar bunuh diri.
Saya bertanya, mengapakah pemuda yang telah sukses ini kok bunuh diri, apakah yang kurang dari hidupmu? Jawabannya adalah memang diluar Tuhan, hidup sesukses apapun tidak akan memberikan pada kita arti dari kehidupan, manusia dalam puncak kesuksesannya justru akan merasa hampa. Saat itulah manusia akan menyadari, bahwa kesuksesan hidup tidak sama sekali memberikan arti hidup.
Alkitab hari ini memberikan kepada kita rahasia kehidupan yang sejati. Hanya Dalam Dialah ada kehidupan. Hanya dalam Yesus, kita akan memiliki kehidupan yang benar-benar hidup. Kehidupan yang penuh arti, kehidupan yang dalam dirinya sendiri ada sukacita. Kehidupan yang tidak dipengaruhi situasi dan kondisi. Situasi bisa berubah, kondisi bisa tidak seperti yang kita harapkan, realita hidup yang kita hadapi boleh sangat pahit namun orang yang ada dalam Tuhan, mereka akan memiliki hidup yang tetap penuh sukacita, kehidupan yang tetap bermakna, kehidupan yang tetap penuh ucapan syukur, kehidupan yang dari dalam dirinya ada ketenangan batin dan damai sejahtra, kehidupan yang kuat dan tangguh.
Kehidupan seperti itulah yang kita lihat dalam sosok Rasul Paulus. Saudara tahukah kalian bagaimana masa tua rasul Paulus? Rasul Paulus banyak menghabiskan masa tuanya dalam penjara. Rasul Paulus bukan hanya harus berhadapan dengan terali besi, namun ia juga harus berhadapan dengan sakit penyakit yang pastilah sangat menyiksanya. Namun tahukah saudara, apakah yang dia katakan diakhir hidupnya?
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Coba lihat, dalam kalimat di atas, Rasul Paulus sama sekali tidak mengeluh, nada suaranya justru adalah nada sukacita. Sebuah pertanyaan seharusnya muncul dibenak kita, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi, bagaimanakah mungkin seseorang yang harus mengakhiri hidupnya dengan sad ending dia seolah-olah bisa menutup matanya sambil tersenyum? Jawabannya adalah sebab ia telah berada dalam Tuhan, karena ia telah berada dalam Tuhan, maka ia telah memiliki kehidupan yang bermakna dan berarti, sehingga keadaan seberat apapun yang sekarang dia hadapi, tidak mampu membuatnya mengeluh, membuatnya kecewa kepada Tuhan, membuatnya meninggalkan Tuhan. Saudaraku ingat rahasia yang satu ini hanya dalam Dia ada kehidupan. Ini berarti Diluar Tuhan sebanarnya tidak ada kehidupan. Kejayanan, ketenaran dan kehebatan manusia tidak mampu memberikan pada manusia satu kehidupan yang benar-benar berarti dan bermakna. Inilah hal pertama yang Alkitab mau ajarkan pada kita.
Hal kedua, yang Alkitab ajarkan adalah hidup itu adalah terang manusia. Saudara-saudara, Dalam Alkitab, khususnya dalam Injil Yohanes, istilah terang seringkali juga disebutkan Tuhan Yesus. Dalam injil Yohanes, istilah terang digunakan untuk menunjuk pada sosok Yesus sendiri. Dalam Yohanes 8:12 dikatakan “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."  Sekarang muncul pertanyaan, Sewaktu Alkitab berkata dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia, kira-kira apakah yang dimaksudkan disini? Sewaktu Alkitab berkata siapa yang ada dalam Yesus, ia memiliki hidup. Maka Alkitab sebenarnya hendak mengatakan Yesus yang ada dalam diri kita itulah yang membuat kita hidup. Sekarang Yohanes ingin menyoroti aspek lain dari kehadiran Kristus dalam diri seorang percaya. Yesus bukan hanya berperan dalam memberikan hidup yang sejati pada manusia, namun Yesus akan menjadi terang dalam hidup orang percaya.
Apakah yang ada dalam pikiran Yohanes sewaktu ia berkata orang yang berada dalam Tuhan akan mempunyai terang hidup? Yang ada dalam pikiran Yohanes adalah peristiwa dalam Kejadian ps. 1, bagaimana Allah pertama kali menciptakan terang. Dalam kejadian 1:1-5 dikatakan
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.  Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Sama seperti bagaimana dahulu sewaktu Allah menciptakan terang untuk pertama kalinya, ia menggunakan terang untuk mengusir kekacau balauan, demikianlah sekarang Allah memberikan kepada orang-orang yang telah ada dalam Tuhan, terang yakni Tuhan Yesus sendiri supaya manusia mampu membenahi kehidupan yang telah dikacaubalaukan dosa.
Keberadaan Tuhan Yesus dalam kita akan berdampak pada pembenahan hidup kita. Dulu, sebelum kita percaya kepada Tuhan, orientasi hidup kita tidak jelas kemana. Setelah kita berada dalam Tuhan, Allah akan mengarahkan diri kita untuk mengerti kemanakah Tuhan panggil hidup kita, untuk apakah kita hidup dan ada dalam dunia ini.
Sebelum kita percaya Yesus, kita hidup dalam berbagai dosa-dosa yang tidak mampu kita lepaskan. Banyak diantara anak-anak muda yang hidup cuma diwarnai dengan kebohongan demi kebohongan. Ada banyak anak muda yang hidupnya dikuasai oleh pornografi, dikuasai oleh kebencian, dikuasai keputusasaan. Kehadiran Kristus dalam hidup seseorang akan membenahi porak porandanya kehidupan seseorang.  Saya percaya tidak ada satupun orang yang percaya Yesus sunggung-sungguh, yang hidupnya tidak dibenahi oleh Tuhan.
Hal Kedua yang ada dalam pikiran Yohanes sewaktu menyebutkan istilah terang adalah sama seperti waktu Allah menciptakan dunia ini, maka dunia yang dalam keadaan yang sangat gelap gulita, oleh karena adanya terang maka kegelapan itu akan disingkapkan, hal-hal yang tersembunyi akan dinyatakan, demikianlah juga dengan orang-orang yang ada dalam Tuhan. Tuhan akan berkarya dalam hidup orang-orang percaya untuk menelanjangi diri kita, untuk menunjukan hal-hal yang sebelumnya tidak mampu kita kenali.
Saya pernah ditanya oleh seorang pedagang, pak mengapa tambah hari saya merasa diri saya tambah banyak dosanya? Apakah hal ini berarti bahwa setelah ikut Tuhan, saya tambah buruk? Saya katakan kepaa bapak ini, tidak demikian. Yang terjadi adalah setelah bapa percaya Yesus, maka Allah bekerja dalam nurani bapak, sehingga nurani bapa bekerja jauh lebih peka dan tajam ketimbang sebelumnya. Mungkin dulu bapa merasa ada banyak hal yang bukan dosa, namun setelah bapak percaya Yesus maka mata hati bapa terbuka, kepekaan hati bapa menjadi tajam, sehingga mulai bisa melihat dengan benar mana yang salah dan mana yang tidak.
Sewaktu Allah ada dalam hidup kita, Ia tidak bersikap pasif. Salah satu karya Tuhan Yesus sebagai terang dalam hidup kita adalah Ia akan menerangi sisi-sisi gelap hidup kita, ia akan menunjukan hal-hal yang masih harus kita bereskan satu demi satu. Ia akan murnikan hidup kita dan menyadarkan kita bahwa kita ini adalah manusia yang sangat berdosa, yang kalopun kita bisa diselamatkan, itu adalah karena anugrah Allah semata. Karya Tuhan Yesus dalam hidup kita, dimana ia menjadi terang dalam hidup kita, karya inilah yang bisa kita disebut sebagai karya transformasi dari Tuhan Yesus. Kehadiran Tuhan Yesus dalam hidup kita akan membuat kita mengalami transformasi kehidupan. Tuhan akan membuat kita semakin peka, sehingga kita semakin mampu mengenali dosa-dosa yang masih tersembunyi dalam diri kita, kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus kita tinggalkan. Saudaraku, Tuhan Yesus akan membenahi hidup setiap orang yang percaya kepada Dia.
Saudara sekalian, hanya jika kita berada dalam Tuhan, maka kita akan mengelami transformasi kehidupan. Jika kita menerima Tuhan Yesus dalam hidup kita, maka Ia akan menjadi terang dalam hidup kita. Ia akan menerangi setiap perkara yang harus kita beresi dihadapan Tuhan. Ia bukan hanya akan menerangi, Iapun akan membenahi hidup kita.
Saudara sekalian, ini adalah bulan natal, tahukah saudara natal pertama kali dirayakan untuk memperingati Yesus yang datang sebagai matahari kebenaran. mengapakah Yesus dalam natal yang pertama-tama dirayakan sebagai matahari kebenaran? jawabannya adalah sebab perayaan natal semula dilaksanakan untuk memperingati bagaimana Kristus lahir dalam hidup orang percaya, dan kelahiran Yesus dalam hidup orang percaya akan membawa dampak pada diubahkannya hidup orang percaya. Kehidupan yang dulunya gelap, dingin dan menakutkan diubahkan oleh Kristus, Sang Matahari Kebenaran, menjadi kehidupan yang hangat, yang terang dan menyukakan.
Hal ketiga yang alkitab mau ajarkan pada kita adalah terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak akan mampu menguasainya. Kalimat ini hendak menyatakan satu kebenaran yang sangat penting dan yang pasti bahwa terang pasti memang dari kegelapan.
Saudara biarpun kegelapan dosa itu begitu kuat namun kegelapan dosa tidak mampu menghalangi kerja terang. Ini berarti sehebat apapun kegelapan menguasai diri kita sebelum kita percaya Yesus, namun kegelapan dosa tersebut bisa dikalahkan. Banyak orang Kristen yang mengangap dosa itu tidak bisa dikalahkan. Ada banyak orang Kristen berhenti berjuang melawan dosa-dosa tertentu karena mereka mengganggap dosa itu terlalu kuat untuk bisa dilawan dan dikalahkan.
Ada seorang bapak yang terjerat dengan perjudiaan dan kehidupan malam. Sewaktu istrinya tahu bahwa suaminya terjerat dengan judi, oleh karena kasihan akhirnya ia meminta tolong keluarga besarnya untuk melunasi hutang yang jumlahnya puluhan juta rupiah tersebut. Namun ternyata 3 tahun sebelum peristiwa ini bapak ini pernah terjerat dengan masalah yang  sama, ia hutang judi sampai ratusan juta. Istrinya berkata pak… kok kamu ngga insaf-insaf ya… kok kamu ngga kapok dengan pengalamanmu dulu... kok kamu ngga tobat ya. Lalu apa yang bapak ini katakan,  dia berkata saya tahu bahwa saya salah… saya juga ingin sekali bisa lepas dari judi, namun setiap kali keinginan itu muncul saya tidak mampu melepaskan diri, judi ini begitu mengikat ini.
Saya rasa perkataan ini mewakili perkataan banyak orang Kristen yang berkata saya tidak mampu melepaskan diri dari dosa-dosa saya. Saudara eling dan sadar, alkitab berkata bahwa kegelapan tidak akan mampu mengalahkan terang, sebaliknya terang mampu mengalahkan kegelapan. Ini adalah sebuah kepastian dari Alkitab bahwa tidak ada satu dosapun, bahkan dosa terkuat sekalipun, bahkan dosa yang paling mengikat sekalipun yang mampu membuat Tuhan tidak berdaya dalam hidup kita untuk melepaskan dosa tersebut. Saudara sekalian, biarpun kegelapan dalam dunia ini begitu kuat, namun mereka bisa dikalahkan oleh terang.
Saya yakin, semua kita setuju bahwa kehidupan dalam gereja berbeda sekali dengan kehidupan diluar gereja. Kehidupan di rumah berbeda dengan kehidupan disekolahan. Saudara ada banyak orang Kristen yang hidup larut dalam dunia yang gelap ini, dengan alasan jika saya tidak menyesuaikan hidup dengan dunia ini bagaimana mungkin saya bisa bertahan? Jika saya tidak ikut-ikutan nyontek bagaimana saya bisa bertahan di sekolah saya. Jika saya tidak ikut-ikutan yang laen bagaimana saya bisa diterima oleh lingkungan saya, oleh sebab itulah saya juga harus ngerokok, karena yang laen juga merokok. Saya juga harus ikutan mabal supaya bisa diterima teman-teman yang lain.
Dunia disekitar kita amatlah berdosa, dunia disekitar kita amatlah gelap, namun sekali lagi, alkitab menegaskan pada kita bahwa kita ini sebenarnya mampu untuk tidak hidup dikalahkan kegelapan. Alkitablah yang menyatakan kebenaran ini. jadi saudara salah satu tipuan tersebesar dari iblis adalah kita tidak akan sanggup melawan dosa, kita pasti kalah dengan dosa, so gimana lagi ya udah dijalani aja… no… no… tidak demikian saudara, yang alkitab katakan adalah demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus. (Roma 8:1) Penghukukan di sini menunjuk pada konsekuensi dari dosa dimana manusia akan selalu terbelenggu dosa. Namun Alkitab menyatakan bagi orang-orang yang telah ada dalam Yesus mereka tidak lagi berada dalam penghukuman, tidak lagi berada dalam keadaan terbelenggu dosa, tidak lagi berada dalam keadaan tidak mampu melawan dan mengalahkan dosa.







[1] William Barclay, Yohanes ps. 1-7 (PASH, Jakarta: BPK, 1983), p. 72.